Icon

Mengintip Karya Bernilai Tinggi dari Arsitek Otodidak Tadao Ando

Publish Time
Desember 1, 2025
Category
Reading Time
2-3 min
Dalam dunia arsitek, nama Tadao Ando tentunya tidak terdengar asing. Sebab, Tadao Ando adalah seorang arsitek Jepang ternama yang dikenal karena karyanya yang menggunakan beton...
Scroll to reading
Mengintip Karya Bernilai Tinggi dari Arsitek Otodidak Tadao Ando
SANDIMAS.CO.ID

Dalam dunia arsitek, nama Tadao Ando tentunya tidak terdengar asing. Sebab, Tadao Ando adalah seorang arsitek Jepang ternama yang dikenal karena karyanya yang menggunakan beton ekspos yang luas, desain geometris yang murni, serta integrasi unik antara arsitektur dan alam. Ia adalah seorang otodidak yang tidak mengenyam pendidikan formal di perguruan tinggi, dan belajar arsitektur melalui pengamatan langsung terhadap bangunan-bangunan di seluruh dunia dan perjalanan pribadinya. Ia memenangkan Penghargaan Pritzker pada tahun 1995 dan dianggap sebagai salah satu arsitek paling berpengaruh di dunia.

Lebih jauh mengenal Tadao Ando dengan karya-karyana, simak artikel kali ini untuk mengintip banyak karya bernilai tinggi dari Arsitek Otodidak Tadao Ando.

Church of the Light – Ibaraki, Jepang (1989)

Sumber : https://www.archiweb.cz/

Bangunan gereja minimalis dengan dinding beton yang dibelah oleh cahaya berbentuk salib. Gereja ini dikenal lewat permainan dramatis antara beton polos dan cahaya — bagian utama interiornya menerapkan sebuah potongan salib di dinding, sehingga ketika sinar matahari masuk, menciptakan siluet cahaya berbentuk salib di dalam ruangan

Row House (Azuma House) – Osaka, Jepang (1976)

Sumber : https://archeyes.com/

Row Hous, adalah rumah berdiri di petak sempit di tengah kota Osaka dan dibangun dari beton ekspos, dengan fasad yang “butawarna” ke jalan — hampir tanpa jendela ke arah luar. Ini menciptakan kontras kuat terhadap lingkungan sekitarnya, dan menunjukkan karakter arsitektur sebagai monolitik serta “fortress personal”.

Chichu Art Museum – Naoshima, Jepang (2004)

Sumber : https://archeyes.com/

Chichu Art Museum, Museum dengan sebagian besar dibangun di bawah tanah agar tidak merusak pemandangan alam di pulau — sedangkan ruang interiornya tetap mendapat cahaya alami secara halus, menciptakan suasana kontemplatif dan estetik.

Langen Foundation – Hombroich, Jerman (2004)

Sumber : https://commons.wikimedia.org/

Langen Foundation adalah museum seni yang dirancang oleh arsitek Jepang Tadao Ando dan dibuka pada tahun 2004 di area budaya Hombroich, Neuss, Jerman. Bangunan ini memadukan beton ekspos, kaca, dan baja, menghadirkan suasana minimalis dan tenang khas Ando.

Desainnya terdiri dari volume beton masif yang dibungkus oleh selubung kaca transparan, menciptakan dialog antara ruang padat dan ruang ringan. Cahaya alami menjadi elemen utama, mengalir lembut ke ruang pamer dan membentuk atmosfer yang kontemplatif.

Kesimpulan

Itu dia beberapa dari banyaknya karya spektakuler Tadao Ando, seorang arsitek otodidak yang telah berhasil menempatkan karya-karyanya berada di posisi terbaik, berjejer diantara karya arsitek ternama dunia lainnya. SANDIMAS mendukung setiap unsur penerapan seni pada bangunan dan arsitektur, melalui produk granit berkualitas di Indonesia sejak tahun 1987.

Scroll
Drag
Cart (0 items)